Rabu, 05 Desember 2012

Macetnya Jakarta Nular ke Malang???



          Apa yang bisa kita simpulkan dari kata Jakarta? Ya, sudah pasti macet menjadi permasalahan utama. Ada yang menganggap macet lumrah saja terjadi, ada yang mengatakan “Kalau ngga macet bukan Jakarta namanya..!”,lalu ada juga yang berpendapat bahwa “Macet itu adalah suatu hal yang sangat menggemaskan”, serta ada juga yang mengatakan bahwa macet itu “Ada si Komo lewat”. Berbagai opini bisa kita dapatkan dari kata macet.
            Lalu, bagaimana jadinya jika macet bukan hanya saja terjadi di kota-kota besar? Tentu saja kebingungan yang didapatkan. Kebingungan yang didapatkan tersebut tentu saja beralasan. Sebagai kota kecil yang sudah dianggap sebagai kota pelajar, tentu kota Malang mendapatkan dampak buruk. Selain semakin padat penduduk karena banyaknya pendatang yang ingin menimba ilmu disini, Malang juga menjadi sasaran macet berikutnya. Si pendatang dari berbagai wilayah turut membawa serta kendaraan pribadinya, bahkan ada pula yang membeli kendaraan pribadi tersebut di kota Malang.
            Dari hasil survey yang didapatkan oleh Dinas Perhubungan, kenaikan volume kendaraan  naik dengan drastisnya. Hampir 5.000 unit kendaraan bermotor bertambah tiap tahunnya. Inilah yang menjadikan kota Malang kota yang macet berikutnya. Biasanya macet yang terjadi berada di titik-titik tertentu, terutama di daerah kampus dan tempat tinggal (kost-kostan) mahasiswa. Bayangkan saja bila macet sedang terjadi, kita membutuhkan waktu hingga setengah jam hanya untuk membeli makan disekitaran kost. Padahal jika sedang arus lancar, kita hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk keluar membeli makan.
            Mungkin ada baiknya jika ingin bepergian dengan jarak yang tidak terlalu jauh, ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan jasa kendaraan umum. Selain lebih sehat kita juga dapat menghemat energi bahan bakar minyak bumi dan menghindari global warming. Selain itu kita juga membantu roda perekonomian dari para supir angkot. Perlu dibangun kebijaksaan yang tinggi untuk kedatangan para pendatang agar tidak disertai dengan membawa kendaraan pribadi. Hal ini lah yang menjadi faktor utama penyebab jalanan dikota Malang semakin padat merayap. Tentu kita ingin belajar dengan nyaman bukan? Be a wise to keep our city Pals..





Foto tersebut saya abadikan ketika saya berada di pertigaan Jalan Tirto Utomo. (ANEESSIA-09220421)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar