Kamis, 08 November 2012

Nge-KOS ?? siapa takut !!

Dalam dunia perkuliahan , pastinya sangat identik dengan kos-kosan, mulai dari kosan yang benar-benar memang disediakan untuk tempat beristirahat bagi si penghuni setelah lelah dari menimbah ilmu. ada juga kos-kosan yang diediakan hanya untuk tempat singgah sementara. sebenarnya perbedaanya hanya ada pada cara pembayarannya, ada kosan yang mengaharuskan membayar bulanan, ada kosan yang bayar per semester / per tahun.
Asli malang kuk ng-kos?? terkadang itu menjai pertanyaan yang malas sekali kan mau di jawab, terlebih kalau kamu warga asli Malang, tapi mungkin saja rumah mu jauh dari tempat study / kampus. nah itu juga Dear yang sedang aku alami, asli AREMANITA, tapi sebentar lagi akan menjadi anak kos, ini dikarenakan keluarga ku bakalan pindah rumah ke Lawang, an washing time sekali kalau aku harus PP Lawang-Kampus(Landungsari)-Lawang. waktu ku benar-benar akan tersita di perjalanan.
di karenakan keluargaku akan pindah bulan Desember nanti, maka dari itu aku ingin mencari kos-kosan yang bisa bayar bulanan. karna menurutku dengan membayar bulanan itu cukup ringan, disamping aku menargetkan tahun depan harus sudah WISUDA, maka aku lebih baik mencari kos yang tidak terikat pembayaran per semester atau per-tahun.
entah apa jadinya nanti aku yang sudah 21 tahun hidup  bersama keluarga , mama, papa, adik, dan kucing-kucing ku yang lucu harus terpisah dari mereka semua, benar memang seminggu sekali aku pasti pulang, tapi mungkin akan menjadi aneh sekali yah, sepi mungkin??
aahh, aku tak mau lah berfikir yang negatif, takut homesick, duit kirimnan habis atau yang lainnya, tapi aku lebih berfikir pada bagaimana aku bisa semakin bertnggung jawab, mandiri, dan dapat me-manage waktu, uang, dan keseharianku.
pengen tahu bagaimana perjalanan kisah menjadi anak KOS-an dari aku dan teman-teman ku ?/ tetap kunjungi Dear Diary yah, karna semua cerita suka duka, rainbow story anak KOS akan di posting disini ;) (nanda)

Sehat Gak Sehat yang Penting Kenyang


Sehat Gak Sehat yang Penting Kenyang
Tanggal tua menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa rantau yang hidup jauh dari keluarga. Dengan nominal uang yang sudah ditentukan orang tua, kami harus memanage uang bulan  sendiri secara bijaksana. Namun apa jadinya jika uang bulanan yang ada sudah habis sebelum waktunya? Ya, pengiritanlah jalan keluarnya.
Beruntung saya bukan tipikal orang yang gemar menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang tidak berguna. Uang bulanan hanya habis untuk membeli kebutuhan hidup kucing-kucing peliharaan dan memenuhi napsu jajan saya. Itulah yang membuat saya selalu tertekan di pertengahan hingga akhir bulan.
Pengiritan yang saya lakukan tentunya tidak banyak berbeda dengan anak-anak kost lainnya. Makan mie instan menjadi cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan perut saya. Namun memakan mie instan tiga kali sehari yang dilakukan tiap hari berturut-turut selama seminggu membuat saya benar-benar depresi. Ingin makan ini itu harus berfikir dua sampai tiga kali. Alhasil, saya mengalami alergi di kulit terhadap mie. Seluruh tubuh dipenuhi bentolan-bentolan merah yang terasa sangat gatal dengan berbagai ukuran.
Akhirnya saya benar-benar harus berhubungan dengan tindakan medis. Demi menghindari pengeluaran yang membludak bagi orang tua saya, saya harus pintar-pintar dalam memutar otak. Beruntung kampus saya memiliki clinic center dimana jika kita berobat disana kita terbebas dari biaya pengobatan. Semua fasilitas bisa saya dapatkan langsung dari pembayaran uang kuliah saya.
Alhamdulillah alergi itu mereda. Berkat mie instanlah uang bulanan saya bisa bertambah. Bagaimana tidak? Orang tua saya merasa bersalah dan kasihan setelah melihat anak perempuan satu-satunya sakit selama hidup diperantauan. (Aneessia).

HOMESICK ?? ini dia solusinya

Homesick , kata-kata ini pastinya sudah tidak asing yah di telingah para perantau yang pergi meninggalkan kampung halaman utnuk study ataupun bekerja. dan ternyata homesick ini paling senang sekali mengusik anak-anak KOS yang baru saja menjejakan kakinya ke tempat baru untuk study . Dear, apa ada yang lagi homesick sekarang?? yuk deh coba di intip tips yang berikut yaa ;)


Cara mengatasi Homesick
1. Eksplor tempat baru
Belilah peta atau petunjuk jalan. Carilah tempat-tempat menarik seperti situs kebudayaan, tempat nongkrong, komunitas, museum, pameran seni, tempat makan, hingga event-event seru yang biasa diadakan di kota tempatmu tinggal yang baru ini. Eksplorlah bersama teman-teman disana. Jangan biarkan dirimu berdiam diri sendiri di rumah sambil terus bersedih hati. Lakukan hal yang menyenangkan sekaligus menantang.  Aktifkan dirimmu. Semakin kamu mengenal kota barumu itu, semakin kamu akan merasa disanalah rumahmu yang baru. Dan semakin cepat kamu menyatu dengan tempat barumu, maka akan semakin cepat perasaan homesick hilang.

2. Berpartisipasi aktiflah di dalam lingkungan
Perbanyak kenalan di kota barumu. Dengan semakin banyaknya jaringan yang kau punya, maka akan semakin banyak dukungan yang bisa kamu dapatkan. Selain itu, cobalah bergabung pada acara-acara yang dilaksnakan di kotamu entah itu di dalam karang taruna ataupun bergabung pada komunitas-komunitas yang ada. Jangan batasi dirimu untuk mengikuti satu kegiatan saja. Cobalah setiap kegiatan yang kamu suka. Dengan begini, kamu akan memiliki kesibukan lain yang mmpu meningkatkan kemampuan, semangat, dan pengetahuanmu yang bisa membuang perasaan homesick jauh-jauh.

3. Lakukan kegiatan outdoor yang menyenangkan
Berjalan, berlari, bersepeda, berenang, dan menari adalah alternatif kegiatan outdoor lain yang bisa kamu lakukan. Selain akan memperkuat hubunganmu dengan anggota yang lain, melakukan kegiatan outdoor ini juga akan meningkatkan moodmu menjadi lebih riang. Ingatlah untuk selalu aktif dan melakukan kegiatan outdoor sebanyak mungkin!

4. Tetap jaga hubungan dengan keluarga dan teman terdekat
Jangan berusaha untuk menghilangkan perasaan homesick. Justru rasa homesick ini akan tetap menjaga komunikasi dan hubunganmu dengan kerabat dan terman terdahulu yang berada jauh darimu. Cobalah untuk mempertahankan hubungan yang pernah terjalin dahulu, berbagilah cerita tentang kehidupan barumu. Komunikasi yang konsisten dengan keluarga dan teman di kampung halaman akan membuatmu selalu merasa disayangi dan akan tetap merasa seimbang. 

5. Lakukan kunjungan
Yang namanya melakukan hubungan jarak jauh, justru juga harus tetap melakukan tatap muka. Oleh karena itu, sempatkanlah untuk melakukan kunjungan ke kampung halamanmu setiap ada waktu luang. Melakukan kunjungan rutin mungkin akan sangat mampu menghilangkan perasaan homesick dan bahkan bisa membuatmu merasa betapa hebatnya kehidupan barumu yang sekarang. Tapi jangan terlalu bergantung pada kehidupan di lingkungan lamamu. Hal ini justru akan membuatmu sulit bisa beradaptasi dengan kehidupan barumu.

gimana ?? sudah gak takut sama homesick lagi kan ?? yang paling penting adalah bagaimana kamu membuat dirimu senyaman mungkin di tempat dan suasana yang baru .. Good Luck Dear :* (TIM)

Tips Jitu Jadi Anak KOS

hii Dear,, selamat pagii,, pertama2 so sorry yaa,, karna blog yg sebelummnya..ada human error (dari operatornya) jadi sekarang DD come back sama rumah baru,,maaf yaa belum ada isinya. but don't worry Dear...semua curhatan kamu akan kami tampung, dan posting di Dear Diary ini..nah karna Dear Diary ini kami persembahkan untuk semua anakKOS-an yang merantau jauh2 dari planet mars seperti admin kita panggil saja Nenes a.k.a Anes (hehehe,ada sandal melayang dear),, so di postingan kali ini yuk kita kan ngbrolin gimana supaya kamu yang KOS,, bisa jadi anak KOS baik,santun,ramhlingkungan, patuh pada ibu kos, cinta lingkungan ,dan buanglah smapah pada tempatnya (loh??)...hihihi.... let's chek it out ;)


•     Jangan Boros,  atau dengan kata lain sering-seringlah jadi orang pelit..hehe..tapi pelit’E  jgn ampe keterlaluan. Hal itu bertujuan untuk menghemat biaya hidup sehari-hari.  Coba klo abis!  Dijamin  bakal sengsara guys!
•    Harus PD, entah mau atau tidak, ini cara harus kamu lakuin! Misal mau beli makan trus sobat sekalian malu pengen tanya harga makanan. Eh akhirnya makanan udah kebeli, tau-tau harganya selangit n uang habis . Wah, bakalan repot tuh! Pegang prinsip ‘G peduli’  bahasa jawane ‘Ra Urusan’ mw diketaawain kek, mw dicaci kek, itu kan demi kebaikan kita-kita!
•    Jangan sering Keluyuran, kalo sobat semua sering keluyuran bisa lupa ama tugas lah, lupa ama PR,  lupa kerja, lupa makan, lupa mandi…hehehe. Maen sih boleh-boleh aja, tapi jangan keseringan ya!
•    Harus Mandiri, ingatlah, klo sobat semua ngekost pastilah semua jauh dari Ortu! Konsekuensinya, sobat harus bisa hidup mandiri. Makan-makan sendiri, nyuci baju sendiri, masak-masak sendiri, tidur pun sendiri.hehehe
•    Kontrol diri dan Hati-hati, tetap waspada karena kamu hidup bukan di kampoeng halaman! Di kamar sendiri aja wajib waspada klo-klo  kejatuhan duren dari atap, apalagi di kamar kost bisa-bisa jatuh bom tuh!hehe
•    Siapkan fisik dan mental, harus bisa mengurus diri agar terhindar dari sakit. Ketika kamu sakit, siapa yang akan mw ngurus?? Jaga kondisi tubuh baik fisik dan mental! Jangan sampe kamu jadi gila di tempat kost karena mental’E keganggu!hehe..bercanda gan

So, gimana Dear?? ayoo yang baru menginjakkan kai di Malang dan sekitarnya, dan baru aja resmi jadi anak KOS-an are u ready ?? (nanda)



Wabah Latah Pada Penjual Makanan di Malang


Kota Malang memang terkenal dengan banyaknya menu kuliner, salah satunya bakso Malang. Bahkan bakso menjadi salah satu ciri khas kuliner dari kota Malang. Setiap wisatawan yang berkunjung ke Malang pasti mereka tidak akan lupa untuk mencicipi bakso. Namun kini posisi bakso mulai tergeser dengan adanya beberapa menu kuliner yang sedang ngetrend di kota Malang. Beberapa menu yang ada itu rata-rata memiliki cita rasa yang pedas. Mulai dari makanan berat sampai makanan ringan.
                Satu penjual menjual makanan unik dan memiliki rasa pedas, maka semua penjual rata-rata menjual menu yang sama hanya saja mereka bersaing untuk menonjolkan ciri khasnya masing-masing. Oleh karena itu penjual makanan di Malang banyak yang terkena wabah latah.
Salah satunya makanan yang bisa dikatakan sangat latah adalah ceker. Dulu makanan yang kita anggap aneh justru sekarang menjadi salah satu makanan favorit para kaula muda. Sebelum ceker menjadi primadona di kota malang, kita menganggap bahwa ceker itu makanan murah dan bisa dibilang tidak masuk akal untuk dikonsumsi. Namun sekarang, hampir semua penjual makanan di kota Malang menjual berbagai ceker dengan kreasi rasa yang sama-sama pedas. Tetapi dengan bentuk nama lain seperti “Ceker Pedas”,”ceker setan”, ceker iblis” (dan banyak sebutan lainnya)  pada warungnya.
Bukan hanya ceker olahan yang menjadi primadona di malang dan juga membuat wabah latah tetapi juga mie. Mie yang biasanya hanya diolah menjadi mie ayam atau mie pangsit menjadi berbagai macam bentuk mie yang memiliki nama aneh di kota malang. Diantaranya “Mie Setan”, “Mie Buto ijo”, “Mie galau”, “Mie kaplok”, “Mie Kuntilanak” dan banyak lain nama-nama aneh lainnya. Namun, pada intinya sama dalam hal rasa yaitu menyajikan rasa yang pedas dalam level tertentu.
Pada awalnya kita sebagai konsumen merasa senang dan sangat tertarik dengan kehadirian bentuk penyajian ini yang bisa dibilang hadir dengan kemasan yang berbeda dari biasanya. Namun kalau ini berlangsung lama,maka sebagai konsumen juga bisa dihinggapi rasa bosan karena rata-rata makanan yang mereka jual hanya berkutat itu-itu saja. Maka sebagai konsumen, agar kita tidak dihinggapi dengan rasa bosan sebaiknya kita tidak mengkonsumsi tang trend itu dalam jangka panjang. (Nyken Kisdwiyanawati 09220420)

DUIT VS mahasiswa???OOOOOhhhhh NO,, Tiiiidaaakk !!


Tentang keluh kesah mahasiswa yang merantau. Mahasiswa rantau memang tidak luput dari yang namanya belum bayar SPP, bayar kost-kostan, belum lagi bayar ini itu. Banyak mahasiswa rantau dari luar Pulau Jawa yang study di Pulau Jawa khususnya Malang. Keluhan mereka selalu mengenai uang mingguan atau uang bulanan yang dikirim oleh orang tuanya yang belum juga dikirim-kirim. Apalagi kalau sudah waktunya untuk membayar uang SPP. SPP memang menjadi masalah bagi mahasiswa rantau. Kadang kasihan melihat mereka yang mengeluh tentang pembayaran SPP yang belum juga bisa dibayar. Tetapi salutnya mereka selalu mengusahakan agar bisa cepat-cepat membayar uang SPP mereka. Karena bagi mereka pendidikan sangat penting dan mereka tidak ingin menyia-nyiakan usaha mereka yang sudah jauh-jauh merantau untuk menempuh pendidikan yang lebih baik. (ika)

Nelangsa di Idul Adha



Sebagai anak rantau, perayaan hari-hari besar terutama hari besar agama selalu diwarnai dengan kesedihan. Bagaimana tidak? Kami jauh dari keluarga dan tidak bisa merasakan nikmatnya kebersamaan. Sebenarnya sudah ada perencanaan yang saya buat, yaitu mengumpulkan beberapa teman-teman KKN (Kuliah Kerja Nyata) untuk pergi ke Magetan tepatnya di desa Taman Arum kabupaten Parang. Ya, disanalah tempat kami mengabdikan diri dan ikut mengembangkan potensi alam dan masyarakatnya selama sebulan penuh.
Dengan sigap, saya menyebar undangan melalui pesan singkat atau yang sering disebut dengan SMS (Short Message Service) dan BBM (BlackBerry Messenger). Tetapi sangat disayangkan, hampir semua teman mengabaikan SMS dan BBM yang saya kirimkan. Saya terpaksa harus memutar otak agar teman-teman mau memberikan minimal konfirmasi kata “IYA” atau “TIDAK”. Berbagai cara saya lakukan, dari pengiriman pesan dengan nada memelas, mengancam, bahkan mengiming-imingi pembagian uang iuran yang masih tersisa.
Berhasil!! Iming-iming uang menjadi cara terjitu menggaet perhatian mereka. Akhirnya Rabu, 24 Oktober 2012 pukul 18:30 wib, kami berkumpul di Masjid kampus untuk membagikan uang beserta memberikan informasi bahwa pada tanggal 25 Oktober kami harus segera pergi ke Magetan. Memang tidak semuanya bisa ikut pergi kesana termasuk saya, namun setidaknya lima orang teman kami sudah  bisa mewakili dari 29 orang dalam satu kelompok.
Kesedihan benar-benar saya rasakan. Bukan tanpa alasan mengapa saya tidak bisa ikut untuk pergi kesana. Pertama, Siloh baru saja melahirkan lima ekor anak pada tanggal 14 Oktober 2012 lalu. Ya, Siloh adalah kucing peliharaan saya yang sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri. Kelahiran anak Siloh membuat saya bimbang. Terlebih jika memikirkan siapa yang akan menjaga mereka jika saya pergi kesana. Mereka semua masih sangat rentan, ringkih dan harus tetap dalam pengawasan.
Saya memang tinggal bersama kakak ipar dan keponakan dalam satu rumah kontrakan. Sebenarnya bisa saja saya titipkan Siloh beserta kelima ekor anaknya kepada kakak ipar namun justru disitulah kendalanya, ipar saya takut dengan kucing. Itulah yang menjadi alasan kedua saya.
Ketiga, di H-1 keberangkatan tiba-tiba keponakan saya mengalami demam yang sangat tinggi. Hal tersebut memaksa saya untuk tetap tinggal dirumah dan ikut menjaga keponakan yang sedang sakit. Ya, lagi-lagi itulah yang membuat saya gagal total untuk pergi kesana dengan segala rindu yang harus tertahan beberapa alasan.
Kucuran air mata benar-benar tak tertahankan tatkala seruan takbiran menggema setelah shalat isya’. Kesepian benar-benar menusuk relung jiwa ketika melihat disekeliling tak ada seorangpun tetangga yang berdiam diri dirumah. Berharap dapat menikmati lebaran idul adha dengan keluarga baru, namun hanya menjadi isapan jempol belaka. Semoga secepatnya saya dapat menginjakkan kaki di Magetan tercinta dan merasakan lagi pelukan hangat yang sempat masyarakat berikan kepada saya.(ANEESSIA-09220421).



Anak-anak Siloh saat masih berusia 1 hari


Sangat kecil dan ringkih


Inilah keadaan keponakan ketika sakit